Awas, Web Chat Jadi Ajang
Pemerasan!
Merasa
kesepian, lalu memanfaatkan kencan online menggunakan webcam? Berhati-hatilah,
sebab sudah banyak kasus penipuan yang berakhir dengan pemerasan. Biasanya si
lawan kencan adalah wanita cantik yang mengajak pria melakukan webchat, lalu
mulai diajak melakukan cybersex, mulai dari rayuan sampai ke permintaan membuka
busana. Tanpa sadar semua perilaku memalukan tadi direkam oleh seseorang di
seberang sana. Beberapa waktu kemudian datanglah permintaan atas sejumlah uang,
disertai ancaman akan menyebarkan video memalukan tersebut jika uang tidak
dikirim.
Pihak
kepolisian Perancis mengaku bahwa insiden sejenis itu sudah sangat sering
terjadi. Bahan diduga lebih banyak lagi yang tidak dilaporkan. Sebagai contoh
adalah pengakuan seorang korban. “Dia mengirimi saya pesan, saya senang sebab
jarang ada gadis yang menyapa lebih dulu. Gadis ini mengaku tinggal di Lyon dan
sedang berlibur di Pantai Gading. Kami chatting di MSN, lalu mulai online di
webcam. Dia cantik sekali,” ujar pria yang tidak disebutkan namanya.
Kemudian
gadis itu mulai mengajak saling membuka baju, sudah pasti pria tersebut
bersedia. Setelah kencan online, tak lama gadis tadi mengirim pesan “Lihat
videomu ini, saya akan mengunggahnya ke YouTube jika kau tak mengirimku uang.”
Betul,
gadis tadi sudah merekam semua aktivitas memalukan tadi. Si gadis meminta
uang 500 euro untuk segera ditransfer ke rekening bank-nya.
Perusahaan
manajemen reputasi Perancis, Reputation Squad, mengaku sudah banyak menerima
laporan serupa. Biasanya mereka adalah orang-orang esepian yang terjebak dalam
kencan online dan akhirnya dijadikan target para penjahat cyber. Bahkan
jumlah uang yang diminta bisa lebih besar lagi, hingga ribuan euro.
Diperingatkan agar para user internet tidak
mudah terjebak dengan ancaman seperti itu. YouTube tidak akan dengan mudah
meloloskan konten yang secara eksplisit mengandung pornografi, terlebih lagi
adegan telanjang di depan webcam. Biasanya para pemeras inisengaja menyediakan suatu host palsu di mana mereka bisa mengunggah video tersebut, seolah-oleh itu adalah YouTube atau web layanan sejenis. Itu dilakukan untuk menakuti korbannya.
Tapi
apapun itu, tetaplah waspada terhadap segala jenis rayuan di internet yang
mengajak Anda berlaku hal-hal tidak semestinya.